Sebagai seorang pendidik kita harus mampu untuk mengakomodir semua gaya belajar siswa. Secara umum gaya belajar terbagi menjadi 3, yang biasa kita kenal dengan VAK (Visual, Auditorial, dan Kinestetik). Siswa dengan gaya belajar Visual biasanya mudah untuk menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran, goresaan, atau smbol-simbol. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar Auditorial senang sekali jika pembelajaran dilakukan dalam bentuk cerita, lagu, syair, atau senandung. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima pelajaran yang diiringi dengan aktifitas motorik, seperti dalam konsep penerapan/percobaan, drama, dan gerak.
Gaya belajar siswa yang berbeda tentu saja membutuhkan pendekatan mengajar yang variasi pula. Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan gaya belajar siswa, diantaranya untuk siswa visual adalah dengan menggunakan simbol-simbol dalam memberikan konsep pada siswa, lalu dorong siswa untuk menguatkan konsepnya dengan menggunakan symbol/warna. Selain itu kita dapat pula menggunakan salinan kata kunci yang dibagikan kepada siswa, dan selanjutnya siswa mendefinisikan dengan bahasanya sendiri, atau dengan menggunakan gambar berwarna, grafik, tabel sebagai media pembelajaran.
Pemetaan konsep menurut Martin (1994) merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Para pendidik yang telah menggunakan peta konsep menemukan bahwa peta konsep memberi mereka basis logis untuk memutuskan ide-ide utama apa yang dimasukkan atau dihapus dari rencana-rencana dan pengajaran sains mereka. Peta konsep membantu guru memahami macam-macam konsep yang ditanamkan di topik lebih besar yang diajarkan. Pemahaman ini akan memperbaiki perencanaan dan instruksi guru. Pemetaan yang jelas akan membantu menghindari miskonsepsi yang dibentuk siswa. Tanpa peta konsep guru memilih untuk mengajar apa yang diingat dan disukai. Topik-topik yang dipilih guru dengan cara ini mungkin tepat, khusunya bagi para guru yang telah memiliki pengalaman sukses sebelum ini dengan materi tersebut.
Selain bagi guru, pemetaan konsep juga sangat baik jika diintegrasikan dalam proses pembelajaran, misalnya dalam proses evaluasi pembelajaran, sebagai contoh, aktivitas pemetaan konsep dapat digunakan dalam curah pendapat (brainstorming) dan analisa isi bacaan untuk membuat kaitan berbagai konsep yang ada di dalam bacaan. Pembelajaran yang memanfaatkan representasi grafik lewat peta konsep atau peta pemikiran ini akan melibatkan otak secara aktif dalam proses asimilasi dan menghubungkan berbagai fakta dibandingkan dengan metode pencatatan dan kesimpulan secara konvensional. Hal ini juga dapat membuat pembelajaran menjadi efektif karena siswa dapat mengingat konsep bentuk dan struktur yang digambarkan pada peta konsep tersebut untuk mengundang kembali/mengingat kembali informasi lewat ingatan bentuk peta konsep yang ada di pikiran siswa.
Para guru dapat memanfaatkan aplikasi gratis (freeware) pembuat diagram ini untuk membuat simbol, grafik atau gambar sebagai bagian organiser grafik. Berbagai tipe organiser grafik seperti peta konsep (concept map) dan peta pemikiran (mind map) dapat dengan mudah dibuat menggunakan aplikasi gratis yang ada. Berikut adalah 4 (empat) aplikasi gratis pemetaan konsep yang dapat digunakan guru dan siswa dalam mendukung integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran:
1. Edraw MindMap
Selain gratis dan bebas digunakan untuk keperluan non-komersial, aplikasi Edraw MindMap ini memiliki berbagai koleksi ikon dan gambar yang menarik, sehingga cocok digunakan dalam lingkungan pembelajaran visual. Siswa akan dapat dengan mudah mendapatkan gambar-gambar tersebut dan menggunakannya untuk mempercantik diagram yang dibuat serta membuat mereka mudah mengingat materi berdasarkan gambar yang menyertainya. Dalam setiap aktifitas yang ada selalu disertakan sebuah template/desain dokumen dalam format Edraw XML File atau *.edx untuk memudahkan para pengajar mengaplikasikannya dalam ruang kelas.
2. MindMaple Lite
Aplikasi gratis berukuran 14 MB ini memiliki tampilan antarmuka yang simpel sehingga mudah digunakan bagi guru maupun siswa. Selain itu meskipun merupakan versi ringan dan terbatas (bukan Pro), MindMaple Lite sudah memiliki fitur standar yang sangat mencukupi untuk digunakan dalam pemetaan konsep.
3. Freemind
Aplikasi peta konsep Freemind ini adalah aplikasi gratis dan opensource serta memiliki ukuran file installer yang kecil. Namun untuk menjalankannya, Anda harus menginstall Java Runtime Environment di dalam komputer Anda. Kekurangan dari aplikasi ini adalah dari sisi tampilan terlalu simpel dan kurang eye-catching. Namun, sebagai aplikasi gratis, aplikasi ini tentu saja layak Anda coba.
4. Coggle
Aplikasi peta konsep Coggle adalah aplikasi peta konsep online, artinya Anda harus terkoneksi ke Internet untuk dapat menggunakannya. Anda cukup menuju ke websitenya, mendaftarkan diri atau masuk dengan akun Google Anda dan memanfaatkan fitur peta konsep yang tersedia serta gratis! :). Meski tampilannya sederhana, namun fungsinya sudah mencukupi untuk mendukung pekerjaan Anda membuat peta konsep.
Kembali lagi pilihan ada ditangan Anda sekarang Selamat mencoba!
+ komentar + 1 komentar
4 Aplikasi Peta Konsep Gratis Untuk Pembelajaran - Softwere Miis >>>>> Download Now
>>>>> Download Full
4 Aplikasi Peta Konsep Gratis Untuk Pembelajaran - Softwere Miis >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
4 Aplikasi Peta Konsep Gratis Untuk Pembelajaran - Softwere Miis >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK Hv
Posting Komentar